Rabu, 14 Mei 2025 09:19 WIB
64
|-
MARONGGELA – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Riung Barat, Kecamatan Riung Barat, Kabupaten Ngada mengikuti aneka perlombaan. Lomba tersebut dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMA se-Kabupaten Ngada Tahun 2025.
Kegiatan dimulai Minggu (4/5/2025) hingga Sabtu (9/5/2025) di Bajawa. Dan, dilakukan di empat lokasi perlombaan, yaitu SMA Negeri 2 Bajawa, SMA Negeri 1 Bajawa, SMA Negeri 1 Golewa Barat, dan SMA Swasta Katolik Regina Pacis.
Lomba tersebut diikuti oleh seluruh SMA se-Kabupaten Ngada yang berjumlah 19 sekolah dengan 29 jenis mata lomba.
Dari 29 mata lomba SMA Negeri 1 Riung Barat mengirim sebanyak 42 peserta, terdiri dari Cabang Lomba Hardiknas, yaitu Debat Bahasa Indonesia, Debat Bahasa Inggris, Karya Tulis Ilimah, Pidato Bahasa Indonesia, Pidato Bahasa Inggris dan Paduan suara.
Dari Cabang lomba FLS3N, adalah Cipta dan Baca Puisi, Solo Vocal Putra dan Putri, menulis cerpen, tarian kreasi, jurnalistik, fotografi, film pendek, dan monolog.
Sedangkan, Cabang Lomba O2SN, yakni Renang dan Atletik.
Rangkaian kegiatan ini bertemakan “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua.”
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Bupati Ngada, Bernadinus Dhey Ngebu, SP. Dalam sambutannya, Berni begitu sapaan akrabnya, berharap seluruh peserta, individu maupun tim selalu menjaga sportivitas dan prinsip ksatria.
Berni mengatakan, semua peserta hendaknya siap menang dan siap kalah dengan menjunjung tinggi sportivitas dan kebersamaan.
Kepala SMA Negeri 1 Riung Barat, Heribertus Lungi, S.Pd, M.Pd, mengatakan, kegiatan Hardiknas, FLS3N dan O2SN dilaksanakan atas kesepakatan bersama dalam Forum MKKS SMA Kabupatn Ngada sejalan dengan arahan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT. Heribertus mengatakan, hal ini dalam upaya menjawabi program pemerintah pusat melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) yang menghendaki agar semua satuan pendidikan di Indonesia dari berbagai jenis dan tingkatan agar dapat mengambil bagian secara aktif dalam ajang talenta 2025.
Menurut Heribertus, kegiatan-kegiatan di atas pada prinsipnya bertujuan untuk memberikan ruang dan pangggung seluas-luasnya kepada siswa untuk berekspresi dan menunjukkan bakat serta talenta yang dimilikinya.
Hal ini, katanya, merupakan kewajiban satuan pendidikan untuk memfasilitasi siswa agar bakat dan talenta yang dimiliki siswa dapat dikembangkan dengan lebih baik. “Semakin banyak ruang yang disediakan, semakin banyak pula anak Indonesia yang saling berkompetisi menjadi yang terbaik dalam berbagai tingkatan baik regional, nasional maupun Internasional,” ujar Heribertus.
Heribertus berharap, ke depan, kegiatan ini tetap dilaksanakan dan terus dilakukan pembenahan baik dari segi infrastruktur yang memadai maupun kualitas penyelenggaraannya.
Menurutnya, pengalaman dari tahun ke tahun hendaknya menjadi bahan refleksi yang mendalam bagi para kepala sekolah dalam wadah MKKS SMA Kabupaten Ngada untuk terus memperkuat aspek perencanaan dan kualitas proses jalannya berbagai ajang talenta siswa di tahun-tahun
Salah satu peserta lomba, Maria Fermelinda Tawu, yang mengikuti Lomba Debat Bahasa Indonesia, mengatakan, dengan adanya Lomba Debat Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan berbicara dan berpikir kritis siswa.
“Saya sebagai salah satu peserta merasa sangat senang bisa mengikuti lomba ini. Menurut saya, dalam lomba ini mampu mengembangkan bakat saya dalam berbicara serta melatih daya berpikir kritis saya,” ujarnya.
“Selama kurang lebih satu bulan saya berlatih untuk mengikuti lomba debat ini, terkadang saya berlatih di pagi hari, kadang juga sore hari. Saya berusaha untuk melatih cara berbicara di depan umum tanpa rasa gugup. Dan, berkat latihan tersebut saya bisa mengendalikan rasa gugup ketika berbicara di depan umum,” lanjutnya.
Maria berterimakasih kepada guru pembimbing karena tanpa kenal waktu selalu ada setiap dirinya membutuhkan. Dan, katanya, guru pendamping selalu memberikan dukungan penuh agar ia bisa menjadi yang lebih baik lagi. “Saya juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak penyelenggara kegiatan karena telah membantu kami mengembangkan bakat yang ada dalam diri kami masing masing,” katanya.
Salah satu peserta lomba, Maria Fermelinda Tawu, yang mengikuti Lomba Debat Bahasa Indonesia, mengatakan, dengan adanya Lomba Debat Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan berbicara dan berpikir kritis siswa.
“Saya sebagai salah satu peserta merasa sangat senang bisa mengikuti lomba ini. Menurut saya, dalam lomba ini mampu mengembangkan bakat saya dalam berbicara serta melatih daya berpikir kritis saya,” ujarnya.
“Selama kurang lebih satu bulan saya berlatih untuk mengikuti lomba debat ini, terkadang saya berlatih di pagi hari, kadang juga sore hari. Saya berusaha untuk melatih cara berbicara di depan umum tanpa rasa gugup. Dan, berkat latihan tersebut saya bisa mengendalikan rasa gugup ketika berbicara di depan umum,” lanjutnya.
Maria berterimakasih kepada guru pembimbing karena tanpa kenal waktu selalu ada setiap dirinya membutuhkan. Dan, katanya, guru pendamping selalu memberikan dukungan penuh agar ia bisa menjadi yang lebih baik lagi. “Saya juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak penyelenggara kegiatan karena telah membantu kami mengembangkan bakat yang ada dalam diri kami masing masing,” katanya.
Ia mengatakan, kalimat yang digunakan dalam berdebat harus sesuai dengan kaidah Bahasa Indosesia. Selama mengikuti kegitan tersebut, SMA Negeri 1 Riung Barat berhasil membawa pulang tiga piala, yaitu Juara 4 Lomba Debat Bahasa Indonesia, Juara 3 Cipta Puisi dan Juara 3 Lomba Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Kegiatan ini berjalan aman dan lancar hingga ditutup oleh Ketua MKKS SMA Kabupaten Ngada, Hendrianto Emanuel Ndiwa. (Meyna)